Pagi hari yang cerah
itu tiba-tiba berubah gelap, seiring awan badai yang datang . Air hujan menetes dari atap sekolah. pintu kelas
terbanting diterpa angin kencang, membangunkan alfin yang sedang tertidur pulas.
Alfin pusing karena dia terbangun dalam
keadaan kaget. Kemudian ia melihat sekitar . dengan mata sayup-sayup Terlihat teman-temannya sedang memperhatikan guru yang sedang mengajar. Lalu
alfin melanjutkan tidurnya . karena badannya masih terasa letih dan capek.
Setelah beberapa menit
dia membaringkan kepala dimeja, ia pun tertidur.tak lama kemudian ia bermimpi. Dalam mimpinya, ia sedang berada di
kelas sendirian. Tidak ada siswa yang lain selain dia disana. Lalu tiba-tiba
dari arah belakang kelas ada suara jari diketuk ke meja berulang kali. Suara
itu seakan menunggu alfin untuk menoleh kebelakang. dengan dada berdebar-debar,
pelan-pelan alfin menoleh. alfin pun melihat, seseorang dengan pakaian seragam
yang sama sepertinya dan setengah wajahnya ditutup kain. Orang itu sedang duduk
memelototi alfin sambil mengetu-ngetukan jari-jarinya. Sontak alfin kaget lalu
berteriak kearah orang itu ”Siapa lu?!!!”.
Tiba-tiba orang itu berlari kearah alfin
sambil membawa sebilah pisau ditangannya. Alfin pun panik lalu berdiri dari
kursinya bersiap untuk berlari. Namun sialnya ketika mulai berlari, kakinya
tersangkut meja kemudian ia pun terjatuh. Alfin bergegas bangkit. Tapi usahanya sia-sia Karena orang asing itu sudah
ada dibelakangnya sambil memegangi pundaknya. Kemudian merentangkan tangan
alfin kebelakang lalu mematahkannya. lalu
alfin dibandingi kelantai dengan cukup keras. alfin tidak bisa bergerak .
badannya diduduki oleh orang asing itu
dan juga sudah ditodong dengan pisau. Sebuah pisau yang cukup besar dan tajam.
Anehnya pisau itu bermata terbalik. Alfin pasrah tidak bisa melawan karena
tangan kananny sudah patah dan tangan kirinya diinjak oleh si orang asing itu. Kaki
alfin lemas tak bergerak,dikarenakan banyak darah yang keluar dari bekas luka dalam yang sebabkan tikaman
dikakinya oleh si orang misterius itu.
“hei alfin ~” ucap si orang asing itu sambil
mengelus wajah alfin.
“si..siapa kau?” jawab
alfin dengan terbata-bata.
Lalu orang itu membuka
kain yang menutupi wajahnya. Alfin terdiam mematung setelah melihat wajah asli
orang itu. Wajah itu adalah wajah temanya yang bernama Bagus.
“Gus jangan Gus,
jangan tusuk gua. Kitakan udah temenan lama”ucap Alfin dengan nafas terengah-engah.
“teman hah?”ucap bagus
acuh
“apakah seorang teman,
yang mengunci gua dikamar mandi ?”ucap bagus kesal
“apakah seorang“teman”
yang membuang tas gua ketempat sampah lalu membakarnya?”ucap bagus
sambil
mengacungkan pisau kearah alvin
“apakah seorang teman,
yang membuat gua sebagai kambing hitam atas perbuatannya?”
“itu yang lu anggap sebagai pertemanan ?” ucap
bagus sambil kemudian mengiris pipi Alfin
Alfin berteriak akibat sakit sayatan dipipinya. Air matany
keluar, bercampur dengan dengan darah yang melumuri seluruh wajahnya. kemudian bagus
mengangkat pisaunya kembali bersiap menusuk Alfin.
“mari kita selesaikan
ini“ucap bagus sambil menyeringai gila
Alfin sudah pasrah dan
lemas karna banyak mengeluarkan darah. “sampai jumpa, alfin”ucap bagus lembut.kemudian
bagus pun menusukan pisaunya ke Alfin. seketika itu juga Alfin terbangun dari
mimpinya. Dia terbangun di kelas dalam keadaan kosong persis seperti di awal
mimpinya. Seketika itu juga iya merinding
ketakutan. Dia tak berani melihat kebelakang kelas. Kemudian tanpa pikir
panjang Alfin bergegas keluar dari kelas. Untuk seorang yang sedang panik, Alfin cukup tenang .terlihat dari tidak
adanya suara pintu terbuka atau dibanting ketika iya keluar.
Suasana perlahan
menjadi tenang. “untung cuma mimpi” ucap alfin lega. Sesaat setelah itu ia
melihat dari kejauhan ada kerumunan orang seperti mengelilingi sesuatu. Alfin
penasaran. Ia mendekati kerumunan itu.
Karna kerumunan terlalu padat dia tidak bisa melihat apa-apa. Kemudian alfin
mencoba bertanya pada orang-orang yang ada disekitar perihal kerumunan itu tapi
sayangnya orang-orang menghiraukan alfin. tapi alfin berpikir positif mungkin
orang-orang juga penasaran sehingga menghiraukan dia. Meneroboslah Alfin
ketengah kerumunan itu. alfin menerobos tanpa kesulitan padahal kerumunan itu
sungguh rapat dan sesak.
Ketika alfin sampai ditengah. Alfin hanya diam
mematung melihat apa yang ada didepan. Wajahnya mengeluarkan ekspresi syok. Lalu
ia keluar dari kerumunan. Ia berlari sambil trus membantah fakta yang ia lihat. “tidak mungkin…ini pasti
mimpi gua harus bangun”alfin berbicara dalam hati. Kemudian ia menampar
wajahnya sendiri sambil berkata” bangun, ayo bangun alfin”. lalu ia berhenti,
ia melihat 2 orang polisi sedang membawa seseorang yang sedang diborgol datang
dari arah belakang kerumunan itu. Dan salah seorang polisi membawa sebuah
kantong plastic transparan. Terlihat jelas benda yang ada di kantong
tersebut.
Sebuah pisau yang berlumuran darah dan mata pisaunya BERMATA TERBALIK..
Bersambung...
Bersambung...
Story by : Achmad Cendanu (IG: danu_ace)